|
Foto: Sandiaga Uno saat tiba di Surabaya (Ist) |
UMKM Surabaya - Calon Wakil Presiden Nomor 02 Sandiaga Uno menyemangati keberadaan pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sentra Wisata Kuliner Urip Sumoharjo. Kalimat menyejukkan itu terlontar di acara “Dialog Ekonomi Awal Tahun UMKM & Pengusaha se-Surabaya di Sentra Wisata Kuliner, Jalan Urip Sumoharjo Surabaya, Selasa (1/1/2019).
Acara yang digagas oleh Koordinator Sahabat Prabowo Sandi (SPS) Jawa Timur, H Fauzi Mahendra itu diawali dengan sambutan Sandiaga, yang menyebut tahun 2019 adalah awal perubahan menuju lebih baik bagi para pelaku UMKM, termasuk di Surabaya dan Jawa Timur.
“Perlu diketahui, bahwa 60 persen ekonomi kita itu bergulir dari peran serta para pelaku UMKM. Dan, saya juga dari APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima), untuk itu derajat pedagang kecil harus bangkit,” kata Sandiaga, disambut gemuruh tepuk tangan pendukungnya.
Sambil menyebut, kalau Sentra PKL di pusat Kota Surabaya yang dikunjungi itu merupakan titik ke seribu, Sandiaga juga melontarkan kritik kepada Pemerintah, yang dikatakan hanya fokus ke pembangunan infrastruktur yang besar-besar saja.
“Pemerintah jangan hanya fokus membangun infrastruktur besar saja, dan itu akan membebani hutang kita kepada luar negeri, termasuk hutang ke anak cucu kita,” lanjut Sandi.
Dirinya ingin haluan itu diubah, dengan memberikan perhatian lebih serius kepada pelaku UMKM, untuk
memajukan ekonomi kerakyatan.
“Kita berharap, kedepan Pemerintah lebih ngopeni para pelaku UMKM dan memberikan perhatian untuk memajukan pelaku ekonomi kecil,” pintanya.
Untuk menyemangati pelaku UMKM khususnya yang di Surabaya, pihaknya mengajak mereka untuk tetap serius dalam menapaki usaha kecil yang digeluti. Sementara, pihaknya juga berjanji akan terus membantu melalui cara berkomunikasi dengan pemerintah terkait, agar pelaku UMKM bisa naik kelas.
“2019 ini tahun bersejarah, saatnya pelaku UMKM harus naik kelas, menjadi pelaku ekonomi nasional dan bisa kita awali dari Surabaya ini. Kita semua ini saudara, semua persoalan akan kita komunikasikan yang baik dengan stakeholder, semoga ada perubahan,” tambahnya.
Sementara Fauzi Mahendra, yang duduk berdampingan dengan Sandiaga, juga Kepala Pengelola Sentra PKL Urip Sumoharjo, Hardi menyebut, kehadiran Sandiaga ke tempat itu adalah bukti bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga pro dengan pelaku usaha kecil atau UMKM.
“Pertama, pembukaan perdagangan pasar tradisional sebagai bukti bahwa Prabowo Sandi pro pelaku usaha kecil. Kedua, pengusaha dan pedagang harus terus bersatu untuk memajukan ekonomi rakyat,” ujar Fauzi yang juga pengusaha muda asal Surabaya itu.
Di kesempatan itu, sejumlah pedagang berkesempatan melontarkan pertanyaan kepada Sandiaga, yang kemudian ditanggapi dan diberikan jawaban dengan runtut.
Diantaranya, soal keluhan masih sepinya pengunjung, salah satu penyebab adanya larangan parkir di pinggir jalan protokol tersebut di jam-jam tertentu. Itu membuat pengunjung tidak leluasa memarkir kendaraannya.
“Salah satu masalah yang kita hadapi sepinya pengunjung, mereka tidak leluasa memarkir kendaraannya,” terang Susi, salah satu pedagang.
Menjawab itu, Sandiaga menyampaikan kalau semua tata kelola dan kebijakan akan ada jalan keluar kalau dibicarakan dengan baik, termasuk dengan Pemkot Surabaya.
Usai berdialog dengan asosiasi PKL, Sandiaga kemudian melanjutkan perjalanan ke Wisata Religi Sunan Ampel, untuk berziarah. Kemudian, ke Ponpes Sirrul Choil, Ngarayan, Leprak Geger. Bersilahturahmi dengan para tokoh dan kyai se Kabupaten Bangkalan.
Penulis : Ira
Editor : dji
|
Foto: Sandiaga Uno saat tiba di Surabaya (Ist) |
UMKM Surabaya - Calon Wakil Presiden Nomor 02 Sandiaga Uno menyemangati keberadaan pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sentra Wisata Kuliner Urip Sumoharjo. Kalimat menyejukkan itu terlontar di acara “Dialog Ekonomi Awal Tahun UMKM & Pengusaha se-Surabaya di Sentra Wisata Kuliner, Jalan Urip Sumoharjo Surabaya, Selasa (1/1/2019).
Acara yang digagas oleh Koordinator Sahabat Prabowo Sandi (SPS) Jawa Timur, H Fauzi Mahendra itu diawali dengan sambutan Sandiaga, yang menyebut tahun 2019 adalah awal perubahan menuju lebih baik bagi para pelaku UMKM, termasuk di Surabaya dan Jawa Timur.
“Perlu diketahui, bahwa 60 persen ekonomi kita itu bergulir dari peran serta para pelaku UMKM. Dan, saya juga dari APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima), untuk itu derajat pedagang kecil harus bangkit,” kata Sandiaga, disambut gemuruh tepuk tangan pendukungnya.
Sambil menyebut, kalau Sentra PKL di pusat Kota Surabaya yang dikunjungi itu merupakan titik ke seribu, Sandiaga juga melontarkan kritik kepada Pemerintah, yang dikatakan hanya fokus ke pembangunan infrastruktur yang besar-besar saja.
“Pemerintah jangan hanya fokus membangun infrastruktur besar saja, dan itu akan membebani hutang kita kepada luar negeri, termasuk hutang ke anak cucu kita,” lanjut Sandi.
Dirinya ingin haluan itu diubah, dengan memberikan perhatian lebih serius kepada pelaku UMKM, untuk
memajukan ekonomi kerakyatan.
“Kita berharap, kedepan Pemerintah lebih ngopeni para pelaku UMKM dan memberikan perhatian untuk memajukan pelaku ekonomi kecil,” pintanya.
Untuk menyemangati pelaku UMKM khususnya yang di Surabaya, pihaknya mengajak mereka untuk tetap serius dalam menapaki usaha kecil yang digeluti. Sementara, pihaknya juga berjanji akan terus membantu melalui cara berkomunikasi dengan pemerintah terkait, agar pelaku UMKM bisa naik kelas.
“2019 ini tahun bersejarah, saatnya pelaku UMKM harus naik kelas, menjadi pelaku ekonomi nasional dan bisa kita awali dari Surabaya ini. Kita semua ini saudara, semua persoalan akan kita komunikasikan yang baik dengan stakeholder, semoga ada perubahan,” tambahnya.
Sementara Fauzi Mahendra, yang duduk berdampingan dengan Sandiaga, juga Kepala Pengelola Sentra PKL Urip Sumoharjo, Hardi menyebut, kehadiran Sandiaga ke tempat itu adalah bukti bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga pro dengan pelaku usaha kecil atau UMKM.
“Pertama, pembukaan perdagangan pasar tradisional sebagai bukti bahwa Prabowo Sandi pro pelaku usaha kecil. Kedua, pengusaha dan pedagang harus terus bersatu untuk memajukan ekonomi rakyat,” ujar Fauzi yang juga pengusaha muda asal Surabaya itu.
Di kesempatan itu, sejumlah pedagang berkesempatan melontarkan pertanyaan kepada Sandiaga, yang kemudian ditanggapi dan diberikan jawaban dengan runtut.
Diantaranya, soal keluhan masih sepinya pengunjung, salah satu penyebab adanya larangan parkir di pinggir jalan protokol tersebut di jam-jam tertentu. Itu membuat pengunjung tidak leluasa memarkir kendaraannya.
“Salah satu masalah yang kita hadapi sepinya pengunjung, mereka tidak leluasa memarkir kendaraannya,” terang Susi, salah satu pedagang.
Menjawab itu, Sandiaga menyampaikan kalau semua tata kelola dan kebijakan akan ada jalan keluar kalau dibicarakan dengan baik, termasuk dengan Pemkot Surabaya.
Usai berdialog dengan asosiasi PKL, Sandiaga kemudian melanjutkan perjalanan ke Wisata Religi Sunan Ampel, untuk berziarah. Kemudian, ke Ponpes Sirrul Choil, Ngarayan, Leprak Geger. Bersilahturahmi dengan para tokoh dan kyai se Kabupaten Bangkalan.
Penulis : Ira
Editor : dji
|
Foto: Sandiaga Uno saat tiba di Surabaya (Ist) |
UMKM Surabaya - Calon Wakil Presiden Nomor 02 Sandiaga Uno menyemangati keberadaan pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sentra Wisata Kuliner Urip Sumoharjo. Kalimat menyejukkan itu terlontar di acara “Dialog Ekonomi Awal Tahun UMKM & Pengusaha se-Surabaya di Sentra Wisata Kuliner, Jalan Urip Sumoharjo Surabaya, Selasa (1/1/2019).
Acara yang digagas oleh Koordinator Sahabat Prabowo Sandi (SPS) Jawa Timur, H Fauzi Mahendra itu diawali dengan sambutan Sandiaga, yang menyebut tahun 2019 adalah awal perubahan menuju lebih baik bagi para pelaku UMKM, termasuk di Surabaya dan Jawa Timur.
“Perlu diketahui, bahwa 60 persen ekonomi kita itu bergulir dari peran serta para pelaku UMKM. Dan, saya juga dari APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima), untuk itu derajat pedagang kecil harus bangkit,” kata Sandiaga, disambut gemuruh tepuk tangan pendukungnya.
Sambil menyebut, kalau Sentra PKL di pusat Kota Surabaya yang dikunjungi itu merupakan titik ke seribu, Sandiaga juga melontarkan kritik kepada Pemerintah, yang dikatakan hanya fokus ke pembangunan infrastruktur yang besar-besar saja.
“Pemerintah jangan hanya fokus membangun infrastruktur besar saja, dan itu akan membebani hutang kita kepada luar negeri, termasuk hutang ke anak cucu kita,” lanjut Sandi.
Dirinya ingin haluan itu diubah, dengan memberikan perhatian lebih serius kepada pelaku UMKM, untuk
memajukan ekonomi kerakyatan.
“Kita berharap, kedepan Pemerintah lebih ngopeni para pelaku UMKM dan memberikan perhatian untuk memajukan pelaku ekonomi kecil,” pintanya.
Untuk menyemangati pelaku UMKM khususnya yang di Surabaya, pihaknya mengajak mereka untuk tetap serius dalam menapaki usaha kecil yang digeluti. Sementara, pihaknya juga berjanji akan terus membantu melalui cara berkomunikasi dengan pemerintah terkait, agar pelaku UMKM bisa naik kelas.
“2019 ini tahun bersejarah, saatnya pelaku UMKM harus naik kelas, menjadi pelaku ekonomi nasional dan bisa kita awali dari Surabaya ini. Kita semua ini saudara, semua persoalan akan kita komunikasikan yang baik dengan stakeholder, semoga ada perubahan,” tambahnya.
Sementara Fauzi Mahendra, yang duduk berdampingan dengan Sandiaga, juga Kepala Pengelola Sentra PKL Urip Sumoharjo, Hardi menyebut, kehadiran Sandiaga ke tempat itu adalah bukti bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga pro dengan pelaku usaha kecil atau UMKM.
“Pertama, pembukaan perdagangan pasar tradisional sebagai bukti bahwa Prabowo Sandi pro pelaku usaha kecil. Kedua, pengusaha dan pedagang harus terus bersatu untuk memajukan ekonomi rakyat,” ujar Fauzi yang juga pengusaha muda asal Surabaya itu.
Di kesempatan itu, sejumlah pedagang berkesempatan melontarkan pertanyaan kepada Sandiaga, yang kemudian ditanggapi dan diberikan jawaban dengan runtut.
Diantaranya, soal keluhan masih sepinya pengunjung, salah satu penyebab adanya larangan parkir di pinggir jalan protokol tersebut di jam-jam tertentu. Itu membuat pengunjung tidak leluasa memarkir kendaraannya.
“Salah satu masalah yang kita hadapi sepinya pengunjung, mereka tidak leluasa memarkir kendaraannya,” terang Susi, salah satu pedagang.
Menjawab itu, Sandiaga menyampaikan kalau semua tata kelola dan kebijakan akan ada jalan keluar kalau dibicarakan dengan baik, termasuk dengan Pemkot Surabaya.
Usai berdialog dengan asosiasi PKL, Sandiaga kemudian melanjutkan perjalanan ke Wisata Religi Sunan Ampel, untuk berziarah. Kemudian, ke Ponpes Sirrul Choil, Ngarayan, Leprak Geger. Bersilahturahmi dengan para tokoh dan kyai se Kabupaten Bangkalan.
Penulis : Ira
Editor : dji
|
Foto: Sandiaga Uno saat tiba di Surabaya (Ist) |
UMKM Surabaya - Calon Wakil Presiden Nomor 02 Sandiaga Uno menyemangati keberadaan pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sentra Wisata Kuliner Urip Sumoharjo. Kalimat menyejukkan itu terlontar di acara “Dialog Ekonomi Awal Tahun UMKM & Pengusaha se-Surabaya di Sentra Wisata Kuliner, Jalan Urip Sumoharjo Surabaya, Selasa (1/1/2019).
Acara yang digagas oleh Koordinator Sahabat Prabowo Sandi (SPS) Jawa Timur, H Fauzi Mahendra itu diawali dengan sambutan Sandiaga, yang menyebut tahun 2019 adalah awal perubahan menuju lebih baik bagi para pelaku UMKM, termasuk di Surabaya dan Jawa Timur.
“Perlu diketahui, bahwa 60 persen ekonomi kita itu bergulir dari peran serta para pelaku UMKM. Dan, saya juga dari APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima), untuk itu derajat pedagang kecil harus bangkit,” kata Sandiaga, disambut gemuruh tepuk tangan pendukungnya.
Sambil menyebut, kalau Sentra PKL di pusat Kota Surabaya yang dikunjungi itu merupakan titik ke seribu, Sandiaga juga melontarkan kritik kepada Pemerintah, yang dikatakan hanya fokus ke pembangunan infrastruktur yang besar-besar saja.
“Pemerintah jangan hanya fokus membangun infrastruktur besar saja, dan itu akan membebani hutang kita kepada luar negeri, termasuk hutang ke anak cucu kita,” lanjut Sandi.
Dirinya ingin haluan itu diubah, dengan memberikan perhatian lebih serius kepada pelaku UMKM, untuk
memajukan ekonomi kerakyatan.
“Kita berharap, kedepan Pemerintah lebih ngopeni para pelaku UMKM dan memberikan perhatian untuk memajukan pelaku ekonomi kecil,” pintanya.
Untuk menyemangati pelaku UMKM khususnya yang di Surabaya, pihaknya mengajak mereka untuk tetap serius dalam menapaki usaha kecil yang digeluti. Sementara, pihaknya juga berjanji akan terus membantu melalui cara berkomunikasi dengan pemerintah terkait, agar pelaku UMKM bisa naik kelas.
“2019 ini tahun bersejarah, saatnya pelaku UMKM harus naik kelas, menjadi pelaku ekonomi nasional dan bisa kita awali dari Surabaya ini. Kita semua ini saudara, semua persoalan akan kita komunikasikan yang baik dengan stakeholder, semoga ada perubahan,” tambahnya.
Sementara Fauzi Mahendra, yang duduk berdampingan dengan Sandiaga, juga Kepala Pengelola Sentra PKL Urip Sumoharjo, Hardi menyebut, kehadiran Sandiaga ke tempat itu adalah bukti bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga pro dengan pelaku usaha kecil atau UMKM.
“Pertama, pembukaan perdagangan pasar tradisional sebagai bukti bahwa Prabowo Sandi pro pelaku usaha kecil. Kedua, pengusaha dan pedagang harus terus bersatu untuk memajukan ekonomi rakyat,” ujar Fauzi yang juga pengusaha muda asal Surabaya itu.
Di kesempatan itu, sejumlah pedagang berkesempatan melontarkan pertanyaan kepada Sandiaga, yang kemudian ditanggapi dan diberikan jawaban dengan runtut.
Diantaranya, soal keluhan masih sepinya pengunjung, salah satu penyebab adanya larangan parkir di pinggir jalan protokol tersebut di jam-jam tertentu. Itu membuat pengunjung tidak leluasa memarkir kendaraannya.
“Salah satu masalah yang kita hadapi sepinya pengunjung, mereka tidak leluasa memarkir kendaraannya,” terang Susi, salah satu pedagang.
Menjawab itu, Sandiaga menyampaikan kalau semua tata kelola dan kebijakan akan ada jalan keluar kalau dibicarakan dengan baik, termasuk dengan Pemkot Surabaya.
Usai berdialog dengan asosiasi PKL, Sandiaga kemudian melanjutkan perjalanan ke Wisata Religi Sunan Ampel, untuk berziarah. Kemudian, ke Ponpes Sirrul Choil, Ngarayan, Leprak Geger. Bersilahturahmi dengan para tokoh dan kyai se Kabupaten Bangkalan.
Penulis : Ira
Editor : dji
|
Foto: Sandiaga Uno saat tiba di Surabaya (Ist) |
UMKM Surabaya - Calon Wakil Presiden Nomor 02 Sandiaga Uno menyemangati keberadaan pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sentra Wisata Kuliner Urip Sumoharjo. Kalimat menyejukkan itu terlontar di acara “Dialog Ekonomi Awal Tahun UMKM & Pengusaha se-Surabaya di Sentra Wisata Kuliner, Jalan Urip Sumoharjo Surabaya, Selasa (1/1/2019).
Acara yang digagas oleh Koordinator Sahabat Prabowo Sandi (SPS) Jawa Timur, H Fauzi Mahendra itu diawali dengan sambutan Sandiaga, yang menyebut tahun 2019 adalah awal perubahan menuju lebih baik bagi para pelaku UMKM, termasuk di Surabaya dan Jawa Timur.
“Perlu diketahui, bahwa 60 persen ekonomi kita itu bergulir dari peran serta para pelaku UMKM. Dan, saya juga dari APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima), untuk itu derajat pedagang kecil harus bangkit,” kata Sandiaga, disambut gemuruh tepuk tangan pendukungnya.
Sambil menyebut, kalau Sentra PKL di pusat Kota Surabaya yang dikunjungi itu merupakan titik ke seribu, Sandiaga juga melontarkan kritik kepada Pemerintah, yang dikatakan hanya fokus ke pembangunan infrastruktur yang besar-besar saja.
“Pemerintah jangan hanya fokus membangun infrastruktur besar saja, dan itu akan membebani hutang kita kepada luar negeri, termasuk hutang ke anak cucu kita,” lanjut Sandi.
Dirinya ingin haluan itu diubah, dengan memberikan perhatian lebih serius kepada pelaku UMKM, untuk
memajukan ekonomi kerakyatan.
“Kita berharap, kedepan Pemerintah lebih ngopeni para pelaku UMKM dan memberikan perhatian untuk memajukan pelaku ekonomi kecil,” pintanya.
Untuk menyemangati pelaku UMKM khususnya yang di Surabaya, pihaknya mengajak mereka untuk tetap serius dalam menapaki usaha kecil yang digeluti. Sementara, pihaknya juga berjanji akan terus membantu melalui cara berkomunikasi dengan pemerintah terkait, agar pelaku UMKM bisa naik kelas.
“2019 ini tahun bersejarah, saatnya pelaku UMKM harus naik kelas, menjadi pelaku ekonomi nasional dan bisa kita awali dari Surabaya ini. Kita semua ini saudara, semua persoalan akan kita komunikasikan yang baik dengan stakeholder, semoga ada perubahan,” tambahnya.
Sementara Fauzi Mahendra, yang duduk berdampingan dengan Sandiaga, juga Kepala Pengelola Sentra PKL Urip Sumoharjo, Hardi menyebut, kehadiran Sandiaga ke tempat itu adalah bukti bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga pro dengan pelaku usaha kecil atau UMKM.
“Pertama, pembukaan perdagangan pasar tradisional sebagai bukti bahwa Prabowo Sandi pro pelaku usaha kecil. Kedua, pengusaha dan pedagang harus terus bersatu untuk memajukan ekonomi rakyat,” ujar Fauzi yang juga pengusaha muda asal Surabaya itu.
Di kesempatan itu, sejumlah pedagang berkesempatan melontarkan pertanyaan kepada Sandiaga, yang kemudian ditanggapi dan diberikan jawaban dengan runtut.
Diantaranya, soal keluhan masih sepinya pengunjung, salah satu penyebab adanya larangan parkir di pinggir jalan protokol tersebut di jam-jam tertentu. Itu membuat pengunjung tidak leluasa memarkir kendaraannya.
“Salah satu masalah yang kita hadapi sepinya pengunjung, mereka tidak leluasa memarkir kendaraannya,” terang Susi, salah satu pedagang.
Menjawab itu, Sandiaga menyampaikan kalau semua tata kelola dan kebijakan akan ada jalan keluar kalau dibicarakan dengan baik, termasuk dengan Pemkot Surabaya.
Usai berdialog dengan asosiasi PKL, Sandiaga kemudian melanjutkan perjalanan ke Wisata Religi Sunan Ampel, untuk berziarah. Kemudian, ke Ponpes Sirrul Choil, Ngarayan, Leprak Geger. Bersilahturahmi dengan para tokoh dan kyai se Kabupaten Bangkalan.
Penulis : Ira
Editor : dji
|
Foto: Sandiaga Uno saat tiba di Surabaya (Ist) |
UMKM Surabaya - Calon Wakil Presiden Nomor 02 Sandiaga Uno menyemangati keberadaan pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sentra Wisata Kuliner Urip Sumoharjo. Kalimat menyejukkan itu terlontar di acara “Dialog Ekonomi Awal Tahun UMKM & Pengusaha se-Surabaya di Sentra Wisata Kuliner, Jalan Urip Sumoharjo Surabaya, Selasa (1/1/2019).
Acara yang digagas oleh Koordinator Sahabat Prabowo Sandi (SPS) Jawa Timur, H Fauzi Mahendra itu diawali dengan sambutan Sandiaga, yang menyebut tahun 2019 adalah awal perubahan menuju lebih baik bagi para pelaku UMKM, termasuk di Surabaya dan Jawa Timur.
“Perlu diketahui, bahwa 60 persen ekonomi kita itu bergulir dari peran serta para pelaku UMKM. Dan, saya juga dari APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima), untuk itu derajat pedagang kecil harus bangkit,” kata Sandiaga, disambut gemuruh tepuk tangan pendukungnya.
Sambil menyebut, kalau Sentra PKL di pusat Kota Surabaya yang dikunjungi itu merupakan titik ke seribu, Sandiaga juga melontarkan kritik kepada Pemerintah, yang dikatakan hanya fokus ke pembangunan infrastruktur yang besar-besar saja.
“Pemerintah jangan hanya fokus membangun infrastruktur besar saja, dan itu akan membebani hutang kita kepada luar negeri, termasuk hutang ke anak cucu kita,” lanjut Sandi.
Dirinya ingin haluan itu diubah, dengan memberikan perhatian lebih serius kepada pelaku UMKM, untuk
memajukan ekonomi kerakyatan.
“Kita berharap, kedepan Pemerintah lebih ngopeni para pelaku UMKM dan memberikan perhatian untuk memajukan pelaku ekonomi kecil,” pintanya.
Untuk menyemangati pelaku UMKM khususnya yang di Surabaya, pihaknya mengajak mereka untuk tetap serius dalam menapaki usaha kecil yang digeluti. Sementara, pihaknya juga berjanji akan terus membantu melalui cara berkomunikasi dengan pemerintah terkait, agar pelaku UMKM bisa naik kelas.
“2019 ini tahun bersejarah, saatnya pelaku UMKM harus naik kelas, menjadi pelaku ekonomi nasional dan bisa kita awali dari Surabaya ini. Kita semua ini saudara, semua persoalan akan kita komunikasikan yang baik dengan stakeholder, semoga ada perubahan,” tambahnya.
Sementara Fauzi Mahendra, yang duduk berdampingan dengan Sandiaga, juga Kepala Pengelola Sentra PKL Urip Sumoharjo, Hardi menyebut, kehadiran Sandiaga ke tempat itu adalah bukti bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga pro dengan pelaku usaha kecil atau UMKM.
“Pertama, pembukaan perdagangan pasar tradisional sebagai bukti bahwa Prabowo Sandi pro pelaku usaha kecil. Kedua, pengusaha dan pedagang harus terus bersatu untuk memajukan ekonomi rakyat,” ujar Fauzi yang juga pengusaha muda asal Surabaya itu.
Di kesempatan itu, sejumlah pedagang berkesempatan melontarkan pertanyaan kepada Sandiaga, yang kemudian ditanggapi dan diberikan jawaban dengan runtut.
Diantaranya, soal keluhan masih sepinya pengunjung, salah satu penyebab adanya larangan parkir di pinggir jalan protokol tersebut di jam-jam tertentu. Itu membuat pengunjung tidak leluasa memarkir kendaraannya.
“Salah satu masalah yang kita hadapi sepinya pengunjung, mereka tidak leluasa memarkir kendaraannya,” terang Susi, salah satu pedagang.
Menjawab itu, Sandiaga menyampaikan kalau semua tata kelola dan kebijakan akan ada jalan keluar kalau dibicarakan dengan baik, termasuk dengan Pemkot Surabaya.
Usai berdialog dengan asosiasi PKL, Sandiaga kemudian melanjutkan perjalanan ke Wisata Religi Sunan Ampel, untuk berziarah. Kemudian, ke Ponpes Sirrul Choil, Ngarayan, Leprak Geger. Bersilahturahmi dengan para tokoh dan kyai se Kabupaten Bangkalan.
Penulis : Ira
Editor : dji
|
Foto: Sandiaga Uno saat tiba di Surabaya (Ist) |
UMKM Surabaya - Calon Wakil Presiden Nomor 02 Sandiaga Uno menyemangati keberadaan pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sentra Wisata Kuliner Urip Sumoharjo. Kalimat menyejukkan itu terlontar di acara “Dialog Ekonomi Awal Tahun UMKM & Pengusaha se-Surabaya di Sentra Wisata Kuliner, Jalan Urip Sumoharjo Surabaya, Selasa (1/1/2019).
Acara yang digagas oleh Koordinator Sahabat Prabowo Sandi (SPS) Jawa Timur, H Fauzi Mahendra itu diawali dengan sambutan Sandiaga, yang menyebut tahun 2019 adalah awal perubahan menuju lebih baik bagi para pelaku UMKM, termasuk di Surabaya dan Jawa Timur.
“Perlu diketahui, bahwa 60 persen ekonomi kita itu bergulir dari peran serta para pelaku UMKM. Dan, saya juga dari APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima), untuk itu derajat pedagang kecil harus bangkit,” kata Sandiaga, disambut gemuruh tepuk tangan pendukungnya.
Sambil menyebut, kalau Sentra PKL di pusat Kota Surabaya yang dikunjungi itu merupakan titik ke seribu, Sandiaga juga melontarkan kritik kepada Pemerintah, yang dikatakan hanya fokus ke pembangunan infrastruktur yang besar-besar saja.
“Pemerintah jangan hanya fokus membangun infrastruktur besar saja, dan itu akan membebani hutang kita kepada luar negeri, termasuk hutang ke anak cucu kita,” lanjut Sandi.
Dirinya ingin haluan itu diubah, dengan memberikan perhatian lebih serius kepada pelaku UMKM, untuk
memajukan ekonomi kerakyatan.
“Kita berharap, kedepan Pemerintah lebih ngopeni para pelaku UMKM dan memberikan perhatian untuk memajukan pelaku ekonomi kecil,” pintanya.
Untuk menyemangati pelaku UMKM khususnya yang di Surabaya, pihaknya mengajak mereka untuk tetap serius dalam menapaki usaha kecil yang digeluti. Sementara, pihaknya juga berjanji akan terus membantu melalui cara berkomunikasi dengan pemerintah terkait, agar pelaku UMKM bisa naik kelas.
“2019 ini tahun bersejarah, saatnya pelaku UMKM harus naik kelas, menjadi pelaku ekonomi nasional dan bisa kita awali dari Surabaya ini. Kita semua ini saudara, semua persoalan akan kita komunikasikan yang baik dengan stakeholder, semoga ada perubahan,” tambahnya.
Sementara Fauzi Mahendra, yang duduk berdampingan dengan Sandiaga, juga Kepala Pengelola Sentra PKL Urip Sumoharjo, Hardi menyebut, kehadiran Sandiaga ke tempat itu adalah bukti bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga pro dengan pelaku usaha kecil atau UMKM.
“Pertama, pembukaan perdagangan pasar tradisional sebagai bukti bahwa Prabowo Sandi pro pelaku usaha kecil. Kedua, pengusaha dan pedagang harus terus bersatu untuk memajukan ekonomi rakyat,” ujar Fauzi yang juga pengusaha muda asal Surabaya itu.
Di kesempatan itu, sejumlah pedagang berkesempatan melontarkan pertanyaan kepada Sandiaga, yang kemudian ditanggapi dan diberikan jawaban dengan runtut.
Diantaranya, soal keluhan masih sepinya pengunjung, salah satu penyebab adanya larangan parkir di pinggir jalan protokol tersebut di jam-jam tertentu. Itu membuat pengunjung tidak leluasa memarkir kendaraannya.
“Salah satu masalah yang kita hadapi sepinya pengunjung, mereka tidak leluasa memarkir kendaraannya,” terang Susi, salah satu pedagang.
Menjawab itu, Sandiaga menyampaikan kalau semua tata kelola dan kebijakan akan ada jalan keluar kalau dibicarakan dengan baik, termasuk dengan Pemkot Surabaya.
Usai berdialog dengan asosiasi PKL, Sandiaga kemudian melanjutkan perjalanan ke Wisata Religi Sunan Ampel, untuk berziarah. Kemudian, ke Ponpes Sirrul Choil, Ngarayan, Leprak Geger. Bersilahturahmi dengan para tokoh dan kyai se Kabupaten Bangkalan.
Penulis : Ira
Editor : dji
|
Foto: Sandiaga Uno saat tiba di Surabaya (Ist) |
UMKM Surabaya - Calon Wakil Presiden Nomor 02 Sandiaga Uno menyemangati keberadaan pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sentra Wisata Kuliner Urip Sumoharjo. Kalimat menyejukkan itu terlontar di acara “Dialog Ekonomi Awal Tahun UMKM & Pengusaha se-Surabaya di Sentra Wisata Kuliner, Jalan Urip Sumoharjo Surabaya, Selasa (1/1/2019).
Acara yang digagas oleh Koordinator Sahabat Prabowo Sandi (SPS) Jawa Timur, H Fauzi Mahendra itu diawali dengan sambutan Sandiaga, yang menyebut tahun 2019 adalah awal perubahan menuju lebih baik bagi para pelaku UMKM, termasuk di Surabaya dan Jawa Timur.
“Perlu diketahui, bahwa 60 persen ekonomi kita itu bergulir dari peran serta para pelaku UMKM. Dan, saya juga dari APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima), untuk itu derajat pedagang kecil harus bangkit,” kata Sandiaga, disambut gemuruh tepuk tangan pendukungnya.
Sambil menyebut, kalau Sentra PKL di pusat Kota Surabaya yang dikunjungi itu merupakan titik ke seribu, Sandiaga juga melontarkan kritik kepada Pemerintah, yang dikatakan hanya fokus ke pembangunan infrastruktur yang besar-besar saja.
“Pemerintah jangan hanya fokus membangun infrastruktur besar saja, dan itu akan membebani hutang kita kepada luar negeri, termasuk hutang ke anak cucu kita,” lanjut Sandi.
Dirinya ingin haluan itu diubah, dengan memberikan perhatian lebih serius kepada pelaku UMKM, untuk
memajukan ekonomi kerakyatan.
“Kita berharap, kedepan Pemerintah lebih ngopeni para pelaku UMKM dan memberikan perhatian untuk memajukan pelaku ekonomi kecil,” pintanya.
Untuk menyemangati pelaku UMKM khususnya yang di Surabaya, pihaknya mengajak mereka untuk tetap serius dalam menapaki usaha kecil yang digeluti. Sementara, pihaknya juga berjanji akan terus membantu melalui cara berkomunikasi dengan pemerintah terkait, agar pelaku UMKM bisa naik kelas.
“2019 ini tahun bersejarah, saatnya pelaku UMKM harus naik kelas, menjadi pelaku ekonomi nasional dan bisa kita awali dari Surabaya ini. Kita semua ini saudara, semua persoalan akan kita komunikasikan yang baik dengan stakeholder, semoga ada perubahan,” tambahnya.
Sementara Fauzi Mahendra, yang duduk berdampingan dengan Sandiaga, juga Kepala Pengelola Sentra PKL Urip Sumoharjo, Hardi menyebut, kehadiran Sandiaga ke tempat itu adalah bukti bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga pro dengan pelaku usaha kecil atau UMKM.
“Pertama, pembukaan perdagangan pasar tradisional sebagai bukti bahwa Prabowo Sandi pro pelaku usaha kecil. Kedua, pengusaha dan pedagang harus terus bersatu untuk memajukan ekonomi rakyat,” ujar Fauzi yang juga pengusaha muda asal Surabaya itu.
Di kesempatan itu, sejumlah pedagang berkesempatan melontarkan pertanyaan kepada Sandiaga, yang kemudian ditanggapi dan diberikan jawaban dengan runtut.
Diantaranya, soal keluhan masih sepinya pengunjung, salah satu penyebab adanya larangan parkir di pinggir jalan protokol tersebut di jam-jam tertentu. Itu membuat pengunjung tidak leluasa memarkir kendaraannya.
“Salah satu masalah yang kita hadapi sepinya pengunjung, mereka tidak leluasa memarkir kendaraannya,” terang Susi, salah satu pedagang.
Menjawab itu, Sandiaga menyampaikan kalau semua tata kelola dan kebijakan akan ada jalan keluar kalau dibicarakan dengan baik, termasuk dengan Pemkot Surabaya.
Usai berdialog dengan asosiasi PKL, Sandiaga kemudian melanjutkan perjalanan ke Wisata Religi Sunan Ampel, untuk berziarah. Kemudian, ke Ponpes Sirrul Choil, Ngarayan, Leprak Geger. Bersilahturahmi dengan para tokoh dan kyai se Kabupaten Bangkalan.
Penulis : Ira
Editor : dji
|
Foto: Sandiaga Uno saat tiba di Surabaya (Ist) |
UMKM Surabaya - Calon Wakil Presiden Nomor 02 Sandiaga Uno menyemangati keberadaan pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sentra Wisata Kuliner Urip Sumoharjo. Kalimat menyejukkan itu terlontar di acara “Dialog Ekonomi Awal Tahun UMKM & Pengusaha se-Surabaya di Sentra Wisata Kuliner, Jalan Urip Sumoharjo Surabaya, Selasa (1/1/2019).
Acara yang digagas oleh Koordinator Sahabat Prabowo Sandi (SPS) Jawa Timur, H Fauzi Mahendra itu diawali dengan sambutan Sandiaga, yang menyebut tahun 2019 adalah awal perubahan menuju lebih baik bagi para pelaku UMKM, termasuk di Surabaya dan Jawa Timur.
“Perlu diketahui, bahwa 60 persen ekonomi kita itu bergulir dari peran serta para pelaku UMKM. Dan, saya juga dari APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima), untuk itu derajat pedagang kecil harus bangkit,” kata Sandiaga, disambut gemuruh tepuk tangan pendukungnya.
Sambil menyebut, kalau Sentra PKL di pusat Kota Surabaya yang dikunjungi itu merupakan titik ke seribu, Sandiaga juga melontarkan kritik kepada Pemerintah, yang dikatakan hanya fokus ke pembangunan infrastruktur yang besar-besar saja.
“Pemerintah jangan hanya fokus membangun infrastruktur besar saja, dan itu akan membebani hutang kita kepada luar negeri, termasuk hutang ke anak cucu kita,” lanjut Sandi.
Dirinya ingin haluan itu diubah, dengan memberikan perhatian lebih serius kepada pelaku UMKM, untuk
memajukan ekonomi kerakyatan.
“Kita berharap, kedepan Pemerintah lebih ngopeni para pelaku UMKM dan memberikan perhatian untuk memajukan pelaku ekonomi kecil,” pintanya.
Untuk menyemangati pelaku UMKM khususnya yang di Surabaya, pihaknya mengajak mereka untuk tetap serius dalam menapaki usaha kecil yang digeluti. Sementara, pihaknya juga berjanji akan terus membantu melalui cara berkomunikasi dengan pemerintah terkait, agar pelaku UMKM bisa naik kelas.
“2019 ini tahun bersejarah, saatnya pelaku UMKM harus naik kelas, menjadi pelaku ekonomi nasional dan bisa kita awali dari Surabaya ini. Kita semua ini saudara, semua persoalan akan kita komunikasikan yang baik dengan stakeholder, semoga ada perubahan,” tambahnya.
Sementara Fauzi Mahendra, yang duduk berdampingan dengan Sandiaga, juga Kepala Pengelola Sentra PKL Urip Sumoharjo, Hardi menyebut, kehadiran Sandiaga ke tempat itu adalah bukti bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga pro dengan pelaku usaha kecil atau UMKM.
“Pertama, pembukaan perdagangan pasar tradisional sebagai bukti bahwa Prabowo Sandi pro pelaku usaha kecil. Kedua, pengusaha dan pedagang harus terus bersatu untuk memajukan ekonomi rakyat,” ujar Fauzi yang juga pengusaha muda asal Surabaya itu.
Di kesempatan itu, sejumlah pedagang berkesempatan melontarkan pertanyaan kepada Sandiaga, yang kemudian ditanggapi dan diberikan jawaban dengan runtut.
Diantaranya, soal keluhan masih sepinya pengunjung, salah satu penyebab adanya larangan parkir di pinggir jalan protokol tersebut di jam-jam tertentu. Itu membuat pengunjung tidak leluasa memarkir kendaraannya.
“Salah satu masalah yang kita hadapi sepinya pengunjung, mereka tidak leluasa memarkir kendaraannya,” terang Susi, salah satu pedagang.
Menjawab itu, Sandiaga menyampaikan kalau semua tata kelola dan kebijakan akan ada jalan keluar kalau dibicarakan dengan baik, termasuk dengan Pemkot Surabaya.
Usai berdialog dengan asosiasi PKL, Sandiaga kemudian melanjutkan perjalanan ke Wisata Religi Sunan Ampel, untuk berziarah. Kemudian, ke Ponpes Sirrul Choil, Ngarayan, Leprak Geger. Bersilahturahmi dengan para tokoh dan kyai se Kabupaten Bangkalan.
Penulis : Ira
Editor : dji
|
Foto: Sandiaga Uno saat tiba di Surabaya (Ist) |
UMKM Surabaya - Calon Wakil Presiden Nomor 02 Sandiaga Uno menyemangati keberadaan pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sentra Wisata Kuliner Urip Sumoharjo. Kalimat menyejukkan itu terlontar di acara “Dialog Ekonomi Awal Tahun UMKM & Pengusaha se-Surabaya di Sentra Wisata Kuliner, Jalan Urip Sumoharjo Surabaya, Selasa (1/1/2019).
Acara yang digagas oleh Koordinator Sahabat Prabowo Sandi (SPS) Jawa Timur, H Fauzi Mahendra itu diawali dengan sambutan Sandiaga, yang menyebut tahun 2019 adalah awal perubahan menuju lebih baik bagi para pelaku UMKM, termasuk di Surabaya dan Jawa Timur.
“Perlu diketahui, bahwa 60 persen ekonomi kita itu bergulir dari peran serta para pelaku UMKM. Dan, saya juga dari APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima), untuk itu derajat pedagang kecil harus bangkit,” kata Sandiaga, disambut gemuruh tepuk tangan pendukungnya.
Sambil menyebut, kalau Sentra PKL di pusat Kota Surabaya yang dikunjungi itu merupakan titik ke seribu, Sandiaga juga melontarkan kritik kepada Pemerintah, yang dikatakan hanya fokus ke pembangunan infrastruktur yang besar-besar saja.
“Pemerintah jangan hanya fokus membangun infrastruktur besar saja, dan itu akan membebani hutang kita kepada luar negeri, termasuk hutang ke anak cucu kita,” lanjut Sandi.
Dirinya ingin haluan itu diubah, dengan memberikan perhatian lebih serius kepada pelaku UMKM, untuk
memajukan ekonomi kerakyatan.
“Kita berharap, kedepan Pemerintah lebih ngopeni para pelaku UMKM dan memberikan perhatian untuk memajukan pelaku ekonomi kecil,” pintanya.
Untuk menyemangati pelaku UMKM khususnya yang di Surabaya, pihaknya mengajak mereka untuk tetap serius dalam menapaki usaha kecil yang digeluti. Sementara, pihaknya juga berjanji akan terus membantu melalui cara berkomunikasi dengan pemerintah terkait, agar pelaku UMKM bisa naik kelas.
“2019 ini tahun bersejarah, saatnya pelaku UMKM harus naik kelas, menjadi pelaku ekonomi nasional dan bisa kita awali dari Surabaya ini. Kita semua ini saudara, semua persoalan akan kita komunikasikan yang baik dengan stakeholder, semoga ada perubahan,” tambahnya.
Sementara Fauzi Mahendra, yang duduk berdampingan dengan Sandiaga, juga Kepala Pengelola Sentra PKL Urip Sumoharjo, Hardi menyebut, kehadiran Sandiaga ke tempat itu adalah bukti bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga pro dengan pelaku usaha kecil atau UMKM.
“Pertama, pembukaan perdagangan pasar tradisional sebagai bukti bahwa Prabowo Sandi pro pelaku usaha kecil. Kedua, pengusaha dan pedagang harus terus bersatu untuk memajukan ekonomi rakyat,” ujar Fauzi yang juga pengusaha muda asal Surabaya itu.
Di kesempatan itu, sejumlah pedagang berkesempatan melontarkan pertanyaan kepada Sandiaga, yang kemudian ditanggapi dan diberikan jawaban dengan runtut.
Diantaranya, soal keluhan masih sepinya pengunjung, salah satu penyebab adanya larangan parkir di pinggir jalan protokol tersebut di jam-jam tertentu. Itu membuat pengunjung tidak leluasa memarkir kendaraannya.
“Salah satu masalah yang kita hadapi sepinya pengunjung, mereka tidak leluasa memarkir kendaraannya,” terang Susi, salah satu pedagang.
Menjawab itu, Sandiaga menyampaikan kalau semua tata kelola dan kebijakan akan ada jalan keluar kalau dibicarakan dengan baik, termasuk dengan Pemkot Surabaya.
Usai berdialog dengan asosiasi PKL, Sandiaga kemudian melanjutkan perjalanan ke Wisata Religi Sunan Ampel, untuk berziarah. Kemudian, ke Ponpes Sirrul Choil, Ngarayan, Leprak Geger. Bersilahturahmi dengan para tokoh dan kyai se Kabupaten Bangkalan.
Penulis : Ira
Editor : dji